Pacaran mendekati zina
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Waah… jumpa lagi nih sama ana. Bagaimana kabar nya
akhi, ukhti?
Alhamdulillah,
baik. Nah, kok, jadi ana yang jawab sendiri. Hehe.
Hhmmmm…. Omong-omong sama ungkapan di
atas, apa ada yang udah denger? Mungkin banyak teman-teman yang bingung juga
yaa untuk apa sih mencari babi yang halal? Lagipula… memang ada? Okee langsung
aja ya kita bahas apa maksud dari ungkapan tersebut, hehe.
Di zaman sekarang, sepertinya pacaran
menjadi hal yang diharuskan dalam kalangan muda-mudi. Wah… kenapa seperti itu
ya? Salah satu penyebabnya adalah media yang di dalamnya terdapat pengaruh
kisah-kisah roman. Mereka beranggapan bahwa masa mudanya bukanlah masa muda
jika tidak dibumbui bunga-bunga percintaan. Jadi jika di zaman seperti ini
tidak pacaran, bisa-bisa dibilang ketinggalan zaman sama teman-teman.
Pacaran adalah suatu yang sudah jelas keharamannya dalam islam,
dalil tentang hal ini banyak sekali diantaranya adalah firman Allah swt.
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan sesuatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra [17] : 32).
Ayat ini adalah
dalil tegas yang menunjukkan haramnya pacaran.
Ana sendiri sering sekali nih mendengar-melihat-
muda-mudi yang mengucap harapan di social media. Seperti… salah satunya… ini….
Hihihi lucu ya….
Sebetulnya begini ya akhi, ukhti. Dalam islam kita
tidak pernah mengenal apa itu “pacaran” yang ada
hanyalah taaruf . Taaruf
sendiri diartikan sebagai perkenalan atau suatu proses sebelum ikhwan dan
akhwat menjalani pernikahan. Sedangkan pacaran bisa diartikan sebagai suatu
hubungan dekat yang dibuat oleh 2 orang (biasanya lawan jenis) tanpa ada ikatan
resmi. Dimana realita yang kita temui selama ini mereka yang berpacaran
cenderung sering bertemu, duduk bersama, pergi bersama, dan melakukan hal yang
melanggar syariat lainnya.
Ada hadist yang mengatakan …
"Janganlah salah seorang di antara kamu bersepi-sepi
(berkhalwat) dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya."
Tabrani dan Al-Hakim
dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: "Lirikan
mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan
karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna
hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati."
Dalam hadist tersebut sudah jelas dikatakan
bahwa lirikan mata saja dapat begitu berbahaya.
“Janganlah
seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita kecuali bersama mahramnya.”(HR.
Bukhori dan Muslim)
Pandangan mata dapat menimbulkan syahwat berlebih yang bisa saja merambat
ke hal-hal lain yang sangat dilarang dalam islam, seperti misalnya berpegangan
tangan, berpelukan, dll. Na’udzubillah min dzalik !
Memiliki rasa cinta jelaslah fitrah.
Tetapi islam membuat batasan-batasan untuk melindungi dan mengendalikan diri
kita agar dapat memaknai rasa cinta tersebut. Contoh lain yang kita tahu
adalah, orang yang berpacaran seringkali memikirkan satu sama lain, hanya
mengingat dia, hanya ingin berhubungan dengan dia. Lalu bagaimana hubungan
dengan Allah swt.? kita dapat lalai begitu saja. Na’udzubillah min dzalik !
Jadi, pacaran
dalam islam adalah HARAM. Ingin
mencari pacar yang shaleh/shaleha? Pacar seperti apa yang kita ingin cari?
Pacar yang mengajak kita berpergian di malam minggu? Pacar yang bisa mengantar
jemput kita layaknya seorang suami? Ingat yaa akhi, ukhti, wanita atau
laki-laki yang shaleh/shaleha tidak akan ada yang mau diajak berpacaran. Kenapa?
Karena mereka akan bisa mengendalikan perasaan yang mereka miliki dan berfikir
lebih baik memendamnya sampai Allah swt. menjawab doa dan takdir mereka. Mempertemukan
mereka dengan jodoh yang sebenarnya. Dan menikah hingga menjadi muhrim. Wah..
pantas saja mencari pacar yang shaleh/a diibaratkan seperti mencari babi yang
halal, karena memang tidak mungkin ada.
Pacaran? Lebih baik
dihalalkan dahulu, ya, akhi, ukhti. Eits.. tapi tunggu sampai waktunya, ya!!!
Segitu aja ya yang
bisa ana pesan ke akhi dan ukhti. Maaf lho kalau ada salah-salah kata, hehe.
Toh ana juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, Sesungguhnya yang salah
dari ana dan yang benar hanyalah milik Allah swt.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
asik asik jos
BalasHapusyuhuuu
BalasHapus