IKATAN REMAJA MASJID SMAN 11 BEKASI


Do The Best For

Do The Best For

Jumat, 27 November 2015

ELEVEN ISLAMIC FESTIVAL (ELIF)

Assalamualaikum wr.wb.

Eleven Islamic Festival (ELIF) ialah festival islami pertama yang diadakan SMA N 11 Bekasi.
Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 November 2015 di SMA N 11 Bekasi. Diikuti oleh 34 sekolah se-JABODETABEK.


Bintang tamu pada acara ini adalah ElJihad yang tampil pada saat pembukaan, dan ditutup dengan grup nasyid VOCAFARABI

ElJihad


VOCAFARABI


Ada 10 mata lomba yang di lombakan, yaitu:

1. MTQ
2. MHQ
3. ADZAN
4. MARAWIS
5. HADROH
6. NASYID
7. HIJAB
8. LCTI
9. KALIGRAFI
10. DA'I

Dan inilah pemenang-pemenangnya!
1. MTQ
    JUARA I : MA AL-HANIIFIYAH (M.FATIR)
    JUARA II: SMAN 16 BEKASI (M.SOIFUL)
    JUARA III: SMAN 9 BEKASI (ANGGA DWI PUTRA)
2. MHQ
   JUARA I: SMAIT YAPIDH AKHWAT (LULU ALYA)
   JUARA II: SMAIT YAPIDH IKHWAN (ANANDA GILANG)
   JUARA III: SMA INSAN MULIA (AYUB M.)
3. ADZAN
   JUARA I: AL-HANIIFIYAH (M. TARYI)
   JUARA II: SMKN 2 BEKASI (BUDI)
   JUARA III: SMKN 52 JAKARTA (AHMAD SYAHRONI)
4. MARAWIS
   JUARA I: SMAN 9 BEKASI
   JUARA II: SMA AL-AZHAR 4
   JUARA III: SMKN 8 BEKASI
5. HADROH
   JUARA I: AL-HANIIFIYAH
   JUARA II: AL-HIKMAH
   JUARA III: MA ASY-SYAFIIYAH
6. NASYID
   JUARA I: SMAN 6 BEKASI
   JUARA II: SMAIT YAPIDH (A)
   JUARA III: AL-HANIIFIYAH
7. HIJAB
   JUARA I: SMA MANDALAHAYU
   JUARA II: SMKN 02 BEKASI (A)
   JUARA III: SMKN 08 BEKASI
8. LCTI
   JUARA I: AL-HANIIFIYAH (TIM AKHWAT)
   JUARA II: SMAN 05 BEKASI (TIM IKHWAN)
   JUARA III: SMA FUTURE GATE (TIM IKHWAN)
9. KALIGRAFI
   JUARA I: SMAIT YAPIDH (SALMA NUHA)
   JUARA II: MAN 6 JAKARTA (UMAR ABDUL AZIZ)
   JUARA III: SMAN 06 BEKASI (DHIA SA'IDAH)
10. DA'I
    JUARA I: SMAIT YAPIDH AKHWAT (ASMA ADIB)
    JUARA II: MA AL-HANIIFIYAH (DJUNAIDI)
    JUARA III: SMKN 09 BEKASI (RIRIN CASWATI)






DAN JUARA UMUM DIRAIH OLEH.........................................................
AL-HANIIFIYAH!

Yak, selamat kepada seluruh pemenang lomba. Dan terimakasih untuk seluruh peserta ELIF 2015 telah turut memeriahkan festival islami ini.

Bagi yang belum menang atau sekolahnya belum ikut berpartisipasi, ataupun kalian yang ingin mempertahankan juara di Eleven Islamic Festival ini,
KAMI TUNGGU KEHADIRAN KALIAN DI ELIF 2016!

Wassalamualaikum wr. wb.



-FD

Minggu, 08 November 2015

RIHLAH & TAFAKKUR ALAM


Assalamualaikum wr.wb.
Selamat malam akhi,ukhti!
Kembali lagi nih sama mimin di kegiatan IRMAS

Hari Jumat (30/10/2015) 34 anggota IRMAS berangkat mengikuti acara Rihlah dan Tafakkur Alam yang diadakan oleh IROSI (Ikatan ROHIS kota Bekasi) di Gunung Bunder.




Acara ini dihadiri juga oleh beberapa SMA di Bekasi seperti BHM, Bunda Auni, SMA 3, dan beberapa SMA lain yang maaf ngga disebut.

Oya! SMAN 11 Bekasi sebagai peserta terbanyak yang mengikuti acara ini, lho! MasyaAllah antusiasme yang dimiliki teman-teman di SMA 11 bagus sekali.


Alhamdulillah, kami pulang pada hari Minggu (1/11/15) dengan selamat dan membawa banyak pengalaman berharga setelah mengikuti acara ini.


Semoga tahun depan IROSI bisa ngadain acara ini lagi dan SMAN 11 Bekasi masih bisa mengikuti acara ini lagi! Aamiin...

Wassalamualaikum wr.wb.



-FD

Sabtu, 24 Oktober 2015

KEGIATAN: Pelaksanaan latihan ibadah Qurban



Pada 26 September 2015 SMAN 11 Bekasi mengadakan 'Pelaksanaan latihan ibadah Qurban' dalam rangka Hari Raya Idul Adha (23/10/15) yang disaksikan oleh Guru, staff, karyawan, dan seluruh siswa-siswi  SMAN 11 Bekasi.



 Acara ini dimulai pada pukul 08.00-Selesai.





dan akhirnya, acara ini berjalan dengan sukses dan lancar!
Terimakasih untuk jajaran panitia dari Ikatan Remaja Masjid SMAN 11 Bekasi.


KEGIATAN: Santunan Yatim Piatu

Assalamualaikum wr.wb.

Hai hai haiiii, selamat malam akhi,ukhti, gimana kegiatannya hari ini? Cukup melelahkan kah? Tapi seru kan?
Wahh sama dongg, hari ini (24/10/15) Ikatan Remaja Masjid SMAN 11 Bekasi mengadakan acara

'Santunan Yatim Piatu SMAN 11 Bekasi dalam rangka memperingati bulan Muharram'




Acara ini dimulai pukul 09.00-selesai di SMAN 11 Bekasi. Dihadiri oleh orang-orang yang berhak di daerah sekitar Kp.Cakung.


Waah, orang-orang mulai banyak yang berdatangan nih!





Acara ini juga dihadiri oleh Pembina Ikatan Remaja Masjid SMAN 11 Bekasi, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.



Semoga dengan adanya acara ini, bisa membawa berkah bagi kita semua.

Selamat malam akhi,ukhti
Selamat istirahat.
Tetap istiqomah dan semangat dalam berbuat kebaikan!

Wassalamualaikum wr.wb

Sabtu, 02 Mei 2015

Lho, kok bapak lagi????



               

Lho, kok bapak lagi????


Malam yang tenang. Namun tak setenang pikiranku, berkali-kali ibu menelepon dari kampung untuk dikirimi uang, itupun untuk keperluan adik sekolah. Dan berkali-kali juga aku menyuruh ibu untuk menunggu. Maklum saja aku hanya seorang karyawan laundry di kota yang besar ini. Aku bertekad untuk mencari pekerjaan yang lebih layak, setidaknya memiliki penghasilan tetap setiap bulan. Yaa meskipun aku hanya lulusan SMK teknik jaringan komputer di sekolah, aku berharap ada perusahaan yang mau menerimaku.
                Tak pikir panjang aku pun langsung bersiap membuat lamaran pekerjaan, segala yang kubutuhkan segera ku cari dan kusiapkan. Akhirnya aku selesai membuat lamaran pekerjaan cukup banyak karena besok aku berniat untuk melamar ke beberapa perusahaan. Kepalang senang aku justru tidur lewat tengah malam.
                Suara adzan ustad Mahmud terdengar dan membangunkanku. Yha, ustad Mahmud tetanggaku itu memang bagaikan alarm untukku. Setelah bangun aku segera mengambil air wudhu untuk shalat subuh. Semenjak aku betemu dengan bapak tua itu, alhamdulillah aku selalu melakukan amalan amalan seperti membaca asmaul husna setelah shalat fardu. Pagi ini aku melantunkan asmaul husna dibarengi beristigfar dan merendahkan diri di hadapan Allah swt. Namun sinar matahari yang menyeruak di jendela kamarku menyadarkan aku bahwa aku sudah terlambat. Mentari sudah bersinar terang dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat. Aku panik bukan kepalang, langsung saja aku bersiap-siap dan segera berangkat. Tak lupa membaca ayat kursi ketika keluar dari rumah.
                Hari yang memang bukan main sialnya, pikirku. Butuh waktu lama untukku mendapatkan angkot hari ini. Untunglah aku mendapat angkot setelah sekitar setengah jam. Hari ini aku akan memulai melamar di salah satu perusahaan di Jakarta. Namun sayang ketika aku sampai di perusahaan tersebut tak ada lamaran. Dan aku terus mengulangi hal itu ke beberapa perusahaan lain. Namun hasilnya tetap sama.
                Akhirnya aku memutuskan untuk mencari kembali, aku tak pentang menyerah. Aku menaiki sebuah busway dan melihat bapak tua berdasi yang tidak kedapatan tempat duduk. Langsung saja aku berinisiatif untuk memberikan tempat duduk ku padanya. Kami mengobrol cukup lama sampai akhirnya aku tau bahwa dia adalah salah satu HRD di sebuah perusahaan. Langsung saja ia menawari ku untuk melamar di tempat ia bekerja dan ketika aku bertemu pemilik prusahaan tersebut, alangkah kagetnya aku ketika mendapati seorang bapak tua berdasi yang duduk di kursi direktur adalah seorang tukang sapu yang kutemui di taman waktu itu.
                “Lho, kok bapak lagi?” kataku padanya kaget.
                “Ini jalan Allah, nak! Kamu diterima. Selamat!”



Kisah ini adalah satu dari sebagian besar keuntungan dalam memahami dan mengamalkan pada asmaul husna. Seorang pemuda yang taat dalam beribadah, dan terus menyebut nama-Nya. Sebuah timbal balik yang menguntungkan yang membuat mata kita terbuka. Kita sebagai kaum muslimin memiliki tujuan akhir yang kekal. Hidup di waktu "Selamanya" yaitu surga. Asmaul husna adalah salah satu cara untuk menggapai tujuan akhir kita, dengan memahami dan mengamalkannya, InsyaAllah kita di ridhai untuk surgaNya.


Diriwayatkan dalam sebuah hadist...
“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493)

Jumat, 01 Mei 2015

Dari Adzan Hingga Sholat



Aku berjalan dengan peluh yang sudah bertumpuk di kening. Sambil sesekali megusapnya, aku  berjalan gontai menuju tempat duduk yang ada ditepi danau, pusat taman kota itu.
Di sekelilingku terlihat sepi, hanya ada tukang sapu taman yang sedang membersihkan dedaunan kering di pinggir danau. Lagi pula, siapa juga yang mau pergi ke taman di cuaca yang panasnya minta ampun seperti ini. Kecuali orang yang disuruh nganterin barang laundry-an tanpa kendaraan pribadi. Iya, itu aku!

“Panas banget! Matahari nyusahin aja sih. Harusnya udah enak gue tidur di kamar nyalain AC. Ga perlu keringetan bau begini”

Selagi aku mengibas-ngibas kerah bajuku, tukang sapu taman itu berjalan mendekat ke arahku. Setelah dekat, aku baru sadar bajunya tidak berseragam seperti tukang sapu jalan seperti biasanya.

“Permisi mas, saya sapu sekitar sini dulu ya”

“Ya, pak”

Aku menjawabnya singkat. Mengganggu saja, sih! Sudah tau panas begini bisa merambat ke emosi. Bisa-bisa emosiku terbakar juga.

Tapi, hebat juga bapak ini. Panas-panas gini masih semangat nyapunya.
Akhirnya kuputuskan untuk membuka suara.

“Pak, kok tahan sih panas begini tetep nyapu-nyapu?”

“Ah, ngga kok mas, ini biasa saja. Masih untung juga ada matahari, kalau tidak ada, wah ga kebayang deh! Makanya paling saya syukri saja”
 
“Iya sih ada matahari. Tapi panasnya begini, percuma juga. Yang ada bikin sakit!”
Bapak itu menyandarkan sapunya pada sebuah pohon dan berjalan ke arah tempat duduk di sebelahku.

“Saya numpang duduk ya, mas”

Aku menggeser posisi dudukku sehingga memberinya sedikit ruang lebih. Terdengar kembali suara di sampingku.

“Saya bersyukur mas setiap pagi, ketika saya menyibak tirai rumah saya, saya melihat cahaya. Cahaya yang di pancarkan sang mentari sebagai isyarat dimulainya kehidupan di hari yang baru. Karena Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya, temasuk matahari, yang disebut-sebut sebagai sumber kehidupan. Allah memang memiliki sifat Al-Muhyii, mas. Yang maha memberi kehidupan.”

Loh loh kenapa dia jadi berceramah begini. Tidak tau orang sedang capek dan kepanasan apa! Sudahlah aku pura-pura tidur saja. Aku memejamkan mataku dan kembali kudengar suara di sampingku.

Yaampun!!

“Saya senang deh mas melihat taman kota dari tempat duduk ini. Dari sini, kita bisa lihat segala penjuru dari ujung sana, sampai ujung sana.”  *Tangan bapak itu menunjuk sudut-sudut taman kota yang indah. “Disini saya bisa lihat berbagai macam tumbuhan, hewan, dan keindahan alam lain. Ada kupu-kupu yang sedang menghisap madu, kelinci-kelinci yang sengaja dilepas pemiliknya disini, hingga burung-burung yang berebut minum di wastafel sebelah sana. Allah memang maha pencipta ya, mas. Indah sekali ciptaan-ciptaannya.”

Ntah sampai bapak ini terus berceloteh. Terserah deh, aku mau tidur beneran saja.

Tiba-tiba bapak itu terkekeh. Aku membuka sebelah mataku untuk melihatnya. Dan aku tak bisa manahan mulutku ketika bertanya

“Kenapa pak?”

“Oh ngga mas. Ini saya jadi teringat minggu kemarin saya hampir di kroyok pengunjung taman kota ini.”

Mataku terbuka sepenuhnya. Sambil mengangkat alis, aku bertanya

“Loh emangnya bapak melakukan apa?”

“Saya sedang menyapu dedaunan kering disana, ketika saya menemukan sebuah dompet. Ketika saya memungutnya, ada segerombolan yang terlihat sedang berlari dan ketika mata mereka tertuju pada dompet yang saya pegang, sedetik kemudian tubuh saya diangkat dan ingin dihajar.”

“Waduh, terus gimana pak?”

“untunglah mbak-mbak yang punya dompet langsung membantah bahwa saya bukan pencurinya, setelah melihat kalau isi dompet itu masi utuh kerumunan itu segera meminta maaf dan membubarkan diri. Sepertinya pencopetnya tidak sempat mengambil apa-apa karena panik.”

“Wah, bagus ya pak. Untuk bapak baik-baik saja.”

“Iya, mas, alhamdulillah. Allah memang Al Mu’min. Maha pemberi rasa aman.”

“Bapak sudah berapa lama kerja disini?”

“eh, hm... kalo kerja disini sih sudah 5 tahunan, mas..”

“Ga berniat cari kerja lain?”

“Saya suka mas kerja disini, mengelola taman ini. Saya suka membersihkannya, merawatnya, agar pengunjung disini merasa aman, nyaman, dan senang. Saya senang melihat wajah-wajah para pengunjung yang ceria. Saya pikir kalau saya bisa membuat mereka bahagia dengan membersihkan taman ini, saya bisa mendapatkan kebahagiaan juga. Karena Allah kan Al-Muntaqim, maha pemberi balasan.”

Aku tak mengerti dengan kata-kata bahasa arab yang dilontarkan oleh bapak ini sedari tadi.

“Sebenarnya apa itu kata-kata yang sedari tadi bapak ucapkan?”

“Yang sedari tadi saya ucapkan adalah asmaul husna, nama-nama Allah yang baik. Jumlahnya ada 99. Yang saya sebut tadi hanya sedikit bagian kecil diantaranya.
Diriwayatkan dalam sebuah hadist
“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493)
99 nama Allah yang menuntun kita ke dalam surga-Nya apabila kita  menghafalnya, merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya. Tujuan akhir dari kehidupan kita ini adalah alam yang kekal yaitu surga atau neraka. Seluruh umat muslim pastinya mengharapkan surga, sebagai alam yang kekal, untuk kehidupan yang kekal pula nantinya. Dan 99 nama Allah ini dapat membantu kita dalam mencapai tujuan akhir kita, umat muslim di seluruh penjuru dunia. Termasuk saya dan kamu, kan?”

“ehm, ntahlah, pak. Saya tidak yakin. Selama ini saya tidak berperilaku seperti umat muslim. Saya masih lalai dalam sholat, meninggalkan puasa, masa bodo dengan agama yang selama ini saya pegang. Saya takut Allah tidak bisa menerima saya.”

Adzan ashar berkumandang cukup keras. Sepertinya dari masjid sekitar sini. Bapak itu berbicara

“Mari, kita ke masjid. Sudah adzan.”

Selama perjalanan, kami diam membisu.

Setelah sekian lama aku tak menyentuh kopeah, aku kembali  menyentuhnya, memakainya, di shaff paling depan di sebuah masjid megah berimamkan bapak tukang sapu yang telah mengganti bajunya 
 dengan baju koko rapih, tampan, dan terlihat lebih muda daripada di taman tadi.

Dan mereka menyebutnya bapak Ir. H. Ahmad Surya. Seorang pengelola taman kota yang sangat maju, dan pendiri masjid megah ini diatas tanah wakafnya sendiri.

Selesainya sholat, dzikir, dan berdoa, pak Ahmad mengajak saya untuk melanjutkan obrolan tadi diundakan tangga bagian belakang masjid.

Aku tidak tahan ingin menanyakannya.

“Pak, kenapa bapak tidak bilang kalau bapak pengelola taman kota itu, bukan hanya sekedar tukang sapu?”

“Memangnya kenapa dengan tukang sapu? Tukang sapu pekerjaan halal kok, mas.”

“Tapi pengelola taman jauh lebih kaya..”

“Itu Allah mas. Allah yang maha kaya, Al-Ghaniyy.”

Aku terdiam.

“Lanjutin omongan mas yang tadi, omong-omong, mas bisa coba untuk bertaubat.”

“Allah tidak mungkin menerima saya, saya sudah kotor seperti ini.”

“Mas tidak boleh bilang seperti itu. Allah maha pemaaf, pengampun, penerima taubat. Allah tidak memandang siapa yang bertaubat tapi Allah melihat kesungguhan orang tersebut. Jika mas ingin sungguh-sungguh bertaubat, niatkan dalam hati mas. Karna sesungguhnya Allah maha adil.”

“kira-kira kapan saya bisa bertaubat?”

“Durasi hidup bagaikan jarak dari waktu adzan ke sholat. Ketika lahir, kita diadzankan. Ketika meninggal, kita di sholatkan. Mas ingat selang waktu antara adzan dan sholat? Sering kali kita merasa terlalu cepat sehingga kita ketinggalan sholat berjamaah.  Kebayang betapa singkatnya kan, mas? Kita pun tidak tahu kapan dan dimana kita mati, apa dan bagaimana bisa terjadi. Oleh karena itu, semuanya harus dipersiapkan dari detik ini juga. Agar tak ada penyesalan di kemudian hari. Mas pasti bisa jadi lebih baik. Mas pasti bisa menggapai tujuan akhir mas....”
Aku terenyuh dan dari ba’da ashar hingga habis nafasku, kupakai  waktuku untuk menebus semua dosa-dosaku.



Sumber: